Selasa, 09 April 2013

Kenaikan Yesus Kristus


Kristus berfirman: "Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa" (Yoh. 16:28)


Firman Tuhan ini merupakan intisari misi-Nya di bumi ini.

Pertama, Aku datang dari Bapa. Kristus datang dari Bapa di sorga. Kristus bukan datang dari dunia ini. Kristus bukan berasal dari ciptaan atau segala yang dicipta. Kristus datang dari kekekalan. Di dalam kekekalan ada rencana keselamatan bagi manusia pilihan yang ditetapkan Allah (Ef. 1:3-4).  

Sejak Adam jatuh dalam dosa di Taman Eden, Allah telah menubuatkan dan menjanjikan keselamatan-Nya. Allah mengutus para nabi untuk menyampaikan rencana keselamatan kekal itu. Allah menyatakan rencana-Nya melalui perjanjian-Nya dengan Adam, Nuh, Abraham, Musa, dan Daud. Akhirnya, Allah berbicara melalui Anak-Nya yang tunggal. Anak Allah datang ke dunia dan menggenapkan rencana kehendak-Nya (Ibr. 1:1-3).


Kedua, Kristus datang ke dunia. Inkarnasi Kristus, kehidupan dan pelayanan-Nya, penderitaan dan kematian-Nya di atas kayu salib, dikuburkan dan kebangkitan-Nya merupakan fakta sejarah dan fakta kebenaran. Kedua fakta itu adalah benar sehingga tidak ada seorang pun yang dapat membantah atau menolaknya. Manusia mencoba menolak fakta Injil, tetapi justru upaya dan usaha untuk menyangkal akan kebenaran itu telah menghasilkan semakin nyata kebenaran Injil Yesus Kristus.

Kristus datang ke dunia untuk menggenapkan Hukum Taurat. Tak ada seorang pun yang pernah menggenapkan Taurat. Hanya Kristus, yang sempurna menaati seluruh firman Tuhan. Manusia telah gagal menaati Hukum Taurat. Manusia pun tidak akan pernah diselamatkan karena perbuatannya. Karena dosa telah mematikan kemampuan manusia untuk menaati Taurat dengan sempurna. Manusia memerlukan keselamatan di luar dari perbuatan baik/jasa manusia; hanya karena kasih karunia Allah saja yang menyelamatkan manusia, bukan perbuatan baik.

Kristus datang ke dunia untuk memproklamasikan Kerajaan Allah dan kebenarannya. Perkataan dan karya Kristus selalu memproklamasikan Kerajaan Allah. Ada lima cara Kristus untuk mengungkapkan hal Kerajaan Allah, yakni: perumpamaan, contoh, efigram, argumentasi, dan tanya jawab.

Bahkan selama empat puluh hari sejak bangkit dari kubur, Yesus Kristus tetap mengajarkan tentang Kerajaan Allah kepada para murid-Nya. Namun mereka masih belum saja mengerti akan Kerajaan Allah. Para murid masih mempertanyakan pemulihan kerajaan Israel, seperti pada zaman keemasan Daud dan Salomo. Kristus datang bukan untuk kerajaan dunia atau di dunia; tetapi Kristus datang untuk Kerajaan Sorga yang tak terbatas itu.


Ketiga, Kristus meninggalkan dunia pula. Sesudah Anak Allah menyelesaikan misi-Nya di bumi; Kristus kembali ke sorga. Kristus kembali dengan kemenangan-Nya atas dosa, maut, dan iblis. Seluruh misi kekal dijalankan Kristus dengan sempurna. Tidak ada satu pun yang gagal dilaksanakan Kristus dalam menaati kehendak Bapa di sorga.

Yesus kembali ke Bapa karena Dia berasal dari Bapa. Tidak ada seorang pun yang pernah naik ke sorga, jika dia tidak pernah turun dari sorga. Sejak dahulu sampai sekarang, manusi berasal dari bumi, sehingga tak akan turun dari sorga. Enokh naik ke sorga dari bumi dan tak kembali lagi ke bumi ini. Nabi Elia naik ke sorga dengan kereta berapi dari sorga, dari bumi ini dan ia tidak kembali lagi ke bumi ini. Sedangkan Kristus dari sorga, turun ke bumi dan kembali ke sorga. Karena Kristus berasal dari sorga.


Keempat, Kristus pergi ke Bapa. Kristus datang dari Bapa dan pergi ke Bapa. Selama di bumi pun, Kristus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Nya. Kehendak Bapa-Nya ditaati dengan rela dan setia sampai akhir. Makanan Kristus ialah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikannya (Yoh. 4:34).

Kristus pergi ke Bapa karena Dia dan Bapa adalah Satu, yakni Allah (Yoh.17:1-26). Kristus pergi ke Bapa untuk mengutus Roh Kudus bagi gereja-Nya. Bapa dan Kristus mengutus Roh Kudus untuk menolong, menghibur, dan memimpin umat pilihan-Nya menaati kehendak Allah (Yoh. 14:26; 15:26). 
      
Kristus pergi ke Bapa untuk menyediakan tempat di sorga bagi orang-orang percaya yang telah ditebus-Nya dengan nyawa-Nya dan darah-Nya. Kristus memberi jaminan kekal bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan dikecewakan-Nya karena ada masa depan yang kekal dan mulia.

Kristus pergi ke Bapa untuk menyatakan kepada dunia ini bahwa Dia bukan berasal dari dunia ini dan bukan milik dunia ini. Kristus menyatakan akan keadaan-Nya sebelum segala sesuatu ada dan diciptakan Allah, bahwa Kristus adalah Pribadi Ilahi yang kekal. Kristus ada di dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Diri-Nya.
      
Kristus pergi ke Bapa berarti hubungan intim dan pribadi yang Ilahi dan kekal tidak akan pernah lagi terhalangi oleh apa pun. Dosa telah diselesaikan, maut telah ditaklukkan, dan iblis pun sudah dikalahkan-Nya. Namun ada perbedaan yang nyata dan penting. Sebelum Kristus berinkarnasi, natur-Nya hanya Ilahi dan sesudah inkarnasi, natur manusia sudah ditambahkan di dalam Pribadi-Nya. Jadi ketika Kristus pergi ke Bapa, Dia telah memiliki dua natur, yakni natur Ilahi dan natur manusia. Kedua natur itu tidak bercampur dan membaur; kedua natur itu tidak terpisahkan dan menyatu adanya. Natur manusia-Nya mengenakan tubuh kemuliaan, karena tubuh yang dikenakan-Nya melalui inkarnasi telah dipersembahkan untuk kurban keselamatan kepada Bapa di atas kayu salib. Misteri ini sulit dipahami, namun demikianlah fakta Injil menuliskan dan menjelaskannya bagi gereja-Nya.



Makna Kenaikan Kristus

Pertama, Yesus Kristus yang disembah dan diagungkan orang Kristen adalah Allah yang kekal. Kita menyembah Kristus, Pribadi yang memiliki dua natur yang mulia, kudus, kekal, agung, dll. Kedua, Yesus Kristus telah menyelesaikan misi-Nya di bumi. Orang Kristen wajib hidup sama seperti Kristus hidup, yakni: menyelesaikan misi Allah di bumi. Ketiga, Yesus Kristus kembali ke Bapa, artinya setiap orang percaya akan kembali ke Bapa untuk menyatu dengan seluruh orang percaya di sepanjang abad di segala tempat. Tidak ada lagi denominasi dan sekte! Hanya mereka yang menaati Bapa dan percaya kepada Yesus Kristus adalah TUHAN dan Juruselamat pribadi dan satu-satunya, yang kembali ke Bapa. Keempat, setiap orang Kristen memiliki pengharapan kekal akan hidup bersama Tuhan di sorga. Di dalam pengharapan itulah, orang Kristen selalu memandang kepada Allah, seraya mengucap syukur dengan sukacita. Orang Kristen tidak lagi memandang ke dunia yang penuh kekecewaan, derita, kefanaan dan keputusasan belaka ini.


Kenaikan Kristus memiliki peranan penting bagi orang percaya. Kristus duduk di sebelah kanan Bapa sorgawi. Kristus setia menyertai dan  memberkati umat-Nya yang setia melayani-Nya di bumi ini. Ada beberapa hal yang dilakukan Tuhan di sebelah kanan Bapa, yakni: (1) Berdoa syafaat bagi gereja-Nya agar tetap setia menjalankan misi-Nya di bumi. Kendatipun tantangan, cobaan, ancaman akan silih berganti akan dihadapi gereja, Tuhan setia mendoakan dan menopang gereja-Nya. Tuhan memberikan pertolongan tepat pada waktu-Nya serta menyatakan hikmat dan kuasa-Nya untuk menyelesaikan pergumulan; (2) Berdoa bagi orang-orang pilihan yang belum merespon atas pilihan-Nya dan atas kasih karunia Allah atas dirinya. Mereka sementara berada dalam kondisi hidup yang menentang Allah. Orang-orang pilihan pasti kembali kepada Allah, hanya saja seorang pun tidak ada yang tahu kapan waktunya; (3) Pembela yang berotoritas mutlak bagi orang-orang percaya. Tatkala iblis dan roh-roh jahat mendakwa dan mencobai untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan. Kristus membela umat pilihan-Nya di hadapan Bapa. Karena hamba-hamba-Nya sudah dibayar lunas kepada Allah dengan darah-Nya dan tubuh-Nya. Setiap orang percaya menerima pengudusan dan pembenaran di dalam kematian dan kebangkitan Kristus.

Kenaikan Kristus menyatakan kemenangan-Nya atas dosa, maut dan iblis. Anak-anak Tuhan selalu bersandar kepada Allah dan memandang kepada-Nya. Ingatlah segala kuasa di sorga dan di bumi berada di dalam otoritas Kristus. Sebab itu anak-anak Allah tidak perlu takut bersaksi dan tidak perlu ragu menyatakan Injil kepada semua orang. Kristus telah berjanji bahwa DIA setia menyertai setiap murid-Nya yang pergi memberitakan Injil, memuridkan orang-orang tersebut, dan membentuk persekutuan orang-orang percaya.


Roedy Silitonga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar