Selasa, 02 April 2013

Kewajiban



Tuntutlah kewajiban, bukan hak. Sebab di dalam hal itulah kita dapat membedakan orang yang berhati mulia atau berhati egois. Kewajiban mendahului hak, bukan hak mendahului kewajiban. Karena di dalam kewajiban itulah sesungguhnya hak-hak manusia diwujudkan secara konkrit. Misalnya, kewajiban membayar pajak. Jikalau semua warga negara dengan jujur dan bertanggung jawab membayar pajak, bukankah kewajiban itu akan memenuhi hak hidup bagi orang banyak; kewajiban belajar gratis dari pemerintah untuk tiap warga negar akan memberikan hak berpikir yang luas bagi setiap warga negaranya. Lalainya kewajiban, hilangnya hak!

Lalainya kewajiban, hilangnya hak!
Kalau orangtua lalai menjalankan kewajiban mendidik anak-anaknya, maka hak anak untuk mendapatkan penghidupan yang layak dan masa depan yang cerah akan mengalami kehancuran dan kerusakan.
Karena itu kewajiban mendahului hak orang lain; Nah kewajiban itu merupakan hak yang diserahkan kepada orang lain untuk dirinya tidak menggunakan haknya demi kepentingan hak orang lain. Kewajiban yang terabaikan akan mematikan hak hidup bagi sesama! Jalankanlah kewajiban-kewajiban Saudara sebagai anggota keluarga, sebagai orangtua, sebagai warga negara, sebagai pemerintah, sebagai dosen, sebagai mahasiswa, sebagai dokter, sebagai pasien, dll.

Segala bentuk kewajiban adalah mulia!
Tidak ada kewajiban yang hina atau remeh. Semua kewajiban bagi sesama merupakan perbuatan mulia karena ada banyak orang di luar diri kita yang akan diuntungkan, menikmati, disukakan, dan berbahagia. Bukankah kewajiban yang sama akan kita terima dari orang lain atau pihak lain. Kewajiban selalu berhubungan dengan pihak lain yang sedang menantikan hak-haknya terpenuhi. Tumbuhkembangkanlah kewajiban asasi manusia!

Seringkali kita mendengar teriakan manusia tentang hak asasi manusia, bahkan dilembagakan baik secara lokal, nasional dan internasional. Namun hampir tidak terdengar teriakan manusia tentang kewajiban asasi manusia. Mengapa demikian? Karena manusia sudah berdosa dan selalu ingin mencintai dirinya saja. Manusia lebih suka mementingkan dirinya dibandingkan mengasihi sesama. Sebab itulah manusia lebih suka meneriakkan hak asasinya. Mengapa manusia tetap berteriak menuntut hak? Karena pihak lain tidak menjalankan kewajiban-kewajibannya.


Karena  itulah marilah kita menjalankan kewajiban. Jalankan kewajiban Saudara menurut kekuatan dan kemampuan yang ada pada diri sendiri, menurut tugas yang diberikan, menurut talenta yang disediakan, menurut jabatan atau posisi yang tersedia, menurut kedudukan yang sekarang, dll. Jalankan kewajiban Saudara dengan penuh kasih, penuh kerelaan, penuh kesungguhan, penuh kesabaran, penuh ketekunan, penuh kebenaran, penuh keadilan, dll. Pandanglah kepada Kristus ketika Saudara menjalankan kewajiban-kewajiban mulia!

Roedy Silitonga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar