Jumat, 26 April 2013

Rusak Total



Allah menciptakan manusia dengan kualitas amat baik dan sempurna. Manusia ialah mahkota dari seluruh ciptaan yang ada di muka bumi. Bahkan manusia diberikan kuasa untuk menaklukkan bumi dan segala isinya. Namun manusia telah melakukan pemberontakan kepada Allah, Pencipta-Nya. Firman Tuhan dilanggar manusia dengan suatu kesadaran penuh bahwa perbuatan itu akan menghasilkan hukuman mati baginya. Manusia tidak hidup sesuai rencana Allah sehingga meleset dari sasaran yang telah ditetapkan Allah.

Sekarang, keadaan manusia sebagai ciptaan pribadi telah berdosa kepada Allah. Manusia itu mahluk berdosa dan berada di bawah hukuman Allah. Gambar rupa Allah pada diri manusia telah rusak total karena perbuatannya sendiri. Mengapa manusia memiliki kemungkinan untuk berdosa kepada Allah? Karena manusia diciptakan Allah menurut gambar rupa-Nya. Keadaan itulah yang menjadikan Adam dan Hawa memiliki kemungkinan untuk menolak perintah Allah di Taman Eden.

Gambar rupa Allah telah rusak total. Gambar rupa itu tidak hilang lenyap, tetapi rusak. Seibarat wajah yang kita lihat di sebuah cermin yang retak. Wajah itu masih ada, tetapi bentuk dan kondisinya sudah tidak lagi baik. Ketika Hukum Taurat diturunkan Allah melalui Musa, manusia mendapati dirinya sebagai mahluk berdosa. Hukum Taurat menunjukkan kepada manusia betapa tidak adanya seorang pun yang tidak berdosa di muka bumi.

Dosa itu fakta pribadi manusia. Dosa itu telah merusak total hati, pikiran, perasaan, kehendak dan bahkan seluruh kekuatan manusia. Tidak ada seorang pun yang hatinya mencari Allah dengan kesadaran yang berasal dari dirinya sendiri. Tidak ada pikiran manusia yang murni tanpa tercemar dosa. Pikiran bayi dan anak-anak pun telah tercemar dosa, terlebih lagi orang-orang dewasa. Tidak ada perasaan manusia yang bebas dari kesalahan, termasuk hati nuraninya pun tercemar dosa. Tidak ada kehendak manusia yang memiliki kebebasan menolak dosa sehingga mampu menolak kejahatan. Karena itu tidak seorang pun yang memiliki kebebasan kehendak untuk berbuat benar. Fakta dosa ini diawali dari dosa asal dan diteruskan dalam dosa-dosa perbuatan manusia dari zaman ke zaman.

Dosa itu fakta sejarah. Alkitab mengisahkan perbuatan dosa manusia dari sejak awal di Taman Eden, pada zaman sebelum air bah, pada zaman Abraham, pada zaman Musa, pada zaman raja-raja Israel, pada zaman Perjanjian Baru; bahkan sampai akhir zaman. Karena itu Allah akan melenyapkan dunia dan segala hawa nafsunya dan sesudah itu, Allah menyediakan langit dan bumi yang baru yang tidak lagi tercemar dosa. Setiap zaman tercatat kejahatan manusia, baik sebagai individu atau sebagai suatu bangsa. Tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang memiliki catatan hidup yang total sempurna dan kudus. Ada saja sisi gelap dan keberdosaan dari seorang terbaik sekalipun. Misalnya saja, Musa yang pernah membunuh orang Mesir dan melawan perintah Tuhan di padang gurun dalam peristiwa akan air minum bagi Israel.

Dosa itu merusak respon manusia atas alam semesta. Manusia tidak lagi mengelola dan memanfaatkan bumi dan segala isinya untuk kemuliaan Allah. Segala jerih payah yang diperoleh manusia diperuntukkan bagi kemuliaan dirinya sendiri. Lebih jahat dari hal itu, dimana seluruh karya dan perbuatan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya di bumi dipersembahkan kepada roh-roh jahat, kuasa-kuasa di langit dengan simbol-simbol ciptaan Allah (bulan, matahari, bintang, dll). Budaya manusia, baik berupa ide, perilaku atau karya telah tercemar dosa dan bahkan kebaikan manusia pun telah dicemari dosa. Karena itu tidak ada budaya dan hasil pemikiran manusia yang tidak dicemari dosa. Dosa telah merusak dan mencemari segala hal di bumi ini.

Fakta dosa tidak dapat ditolak dan dihindari oleh siapa pun. Masihkah adakah pengharapan bagi manusia? Masih adakah manfaatnya perbuatan baik manusia? Sia-siakan yang telah dicapai manusia dalam segala perbuatan baiknya? Silahkan ikuti lanjutan pada kiriman email berikutnya. Tuhan tolonglah kami, umat ciptaan-Mu....

Roedy Silitonga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar